INDUSTRIAL SEMINAR & EXPO 2020, ISAX 4.0

Perkembangan teknologi telah menjadi faktor penggerak yang sangat penting dalam era globalisasi dan teknologi telah menjadi alat yang memudahkan banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan telah pula mendekatkan kita sebagai manusia secara sosial. Sejak meletusnya revolusi industri, perindustrian di dunia berkembang pesat yang diiringi pula dengan banyak inovasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup di berbagai macam bidang rekayasa mesin, industri dan elektro.
Dengan berpegang teguh pada urgensi bidang teknologi industri di atas, maka diselenggarakanlah acara Industrial Seminar and Expo (ISAX) 4.0 yang bertemakan "Technological Innovation for Sustainable Industry", yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Industri 2017, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tujuan diselenggarakan acara ini ialah 1. Sarana menambah kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terbarukan masa kini 2. Memberikan sebuah inspirasi yang kreatif kepada mahasiswa dalam hal pemanfaatan IPTEK 3. Menjalin persaudaraan di kalangan mahasiswa, khususnya di Program Studi Teknik Industri.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk semakit meningkat tinggi penggunaan plastik, hampir di setiap kegiatan sehari-hari tak luput dengan namanya plastik. Limbah plastik merupakan salah satu jenis limbah yang sulit terurai bahkan memerlukan jutaan tahun lamanya. Sampah plastik akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah.
Pemusnahan sampah plastik dengan cara pembakaran (incineration), kurang efektif dan beresiko sebab dengan pembakaran munculnya polutan dari emisi gas buang (CO2, CO, NOx, dan SOx) dan beberapa partikulat pencemar lainnya sehingga diperlukan cara pengolahan lain untuk mengolah sampah plastik. Perlu adanya alternatif proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan berprospek ke depan. Salah satunya mengonversi sampah plastik menjadi minyak. Hal ini bisa dilakukan karena pada dasarnya plastik berasal dari minyak bumi, sehingga tinggal dikembalikan ke bentuk semula. Selain itu plastik juga mempunyai nilai kalor cukup tinggi, setara dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar. Dengan mesin pengolah sampah plastik jadi BBM, dua permasalahan penting bisa diatasi, yaitu bahaya menumpuknya sampah plastik dan mendapatkan sumber energi alternatif . Teknologi untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yaitu dengan metode Pirolisis/ Cracking (perekahan).
Deskripsi Produk
Nama Produk : Mesin pengolah limbah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak
Mesin pengolah sampah plastik jadi BBM alat yang mampu mengolah sampah plastik menjadi BBM setara Premium dan Solar dengan konsep ramah lingkungan serta tidak menimbulkan polusi asap. Mesin NUSANTARA dapat mengolah setiap 1kg plastik menghasilkan Minyak/ BBM sejumlah 0,9 liter atau hampir 1 Liter
yang terdiri dari :
1. Premium ( aditif )
2. Solar
3. Minyak industri
4. Mineral/ Abu plastik
berfungsi untuk mengolah limbah atau sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak. Mesin pengolah sampah plastik jadi BBM sering juga disebut Mesin Pirolisis Plastik.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa plastik sendiri terbuat dari minyak bumi. sehingga proses mengkonversi sampah plastik menjadi bbm hanya mengembalikan plastik ke bentuk asalnya. Teknologi mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini menggunakan metode pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu tertentu tanpa oksigen.
Pada suhu tertentu plastik akan mencair dan kemudian berubah menjadi gas. Gas dari hasil pemanasan tersebut mengalami proses pendinginan dan membentuk cairan. Sehingga cairan inilah yang menjadi bahan bakar berupa minyak plastik yang setara dengan solar dan premium.
Keunggulan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM :
- Membantu program pemerintah dalam rangka mengurangi sampah plastik
- Membantu program pemerintah dalam rangka menciptakan solusi energi terbarukan
- Menjadi alternatif sumber energi bagi pelaku usaha
- Membantu masyarakat mendapatkan sumber energi alternatif
- Sumber bahan baku plastik melimpah dan mudah didapatkan
Puji Hariyati beliau merupakan pemilik Batik Nitik Trimulyo sekaligus narasumber yang pertama, beliau focus pada produksi batik tulis. Batik Nitik di desa Trimulyo merupakan seni membatik yang diperoleh secara turun temurun, yang pada awalnya diajarkan oleh para abdi keraton pada masyarakat sekitaran tempat yang sering digunakan untuk acara (acara adat) diantaranya makam raja mataram di Imogiri dan Masjid Patok Negoro di Wonokromo. karena kebiasaan itulah, masyarakat diajarkan membatik yang masih lestari hingga saat ini. Kata “nitik” berasal dari Bahasa Jawa yang berarti “memberi titik”. Arti tersebut juga sesuai dengan istilah batik yang berdasarkan para ahli, yaitu kependekan dari “ngembat titik” atau memberi titik. Secara harafiah, membatik diartikan sebagai menggoreskan lilin panas menggunakan canting tulis maupun cap untuk membuat motif yang memiliki makna. Penangan limbah batik beliau memliki dua jenis penanganannya untuk Limbah Padat, yaitu malam lorodan didaur ulang menjadi malam baru, sedangkan Limbah cair, ada tampungan / sumuran untuk membuang limbah cair sisa pewarnaan.
Nova Suparmanto, S.Pd., M.Sc. (CEO Astoetik Indonesia). Beliau merupakan salah satu penggagas kompor listrik yang digunakan dalam proses membatik sekaligus narasumber kedua dalam acara ini. Astoetik diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk kompor batik listrik dan canting elektriknya di acara ini. Sejarah, informasi serta keunggulan dari produk Astoetik diterangkan secara langsung oleh CEO & Founder Astoetik, Nova Suparmanto. Terkait dengan kompor dan canting elektrik ini, kelebihannya adalah untuk suhu kompor ini relatif stabil serta suhunya dapat diatur sedangkan untuk canting pengrajin atau pembatik tidak perlu lagi untuk meniup cucuk canting sebelum menggoreskan motif. Alhasil, proses dalam pembuatan pola lebih cepat selesai. Artinya, dengan alat yang inovatif tersebut, pengrajin tidak perlu lagi sibuk untuk mengecek tingkat panasnya. Sehingga pengrajin bisa lebih fokus membuat batik.
Ir. Titik Purwanti Widowati, MP, beliau merupakan Kepala Balai Besar Kerajinan Batik sekaligus narasumber ketiga dalam acara ini. Pada kesempatan kali ini beliau menyampaikan perihal inovasi teknologi untuk industry kerajinan dan batik berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa 1. Teknologi merupakan salah satu unsur dari budaya yang membentuk peradaban suatu bangsa 2. Cultural Heritage Value dan Craftmanship merupakan nilai utama dalam industri kerajinan dan batik yang menghubungkan seluruh elemen-elemen teknologi yang berkembang saat ini dan di masa depan. 3. Inovasi di bidang teknologi akan terus berlanjut, dan penyebab utama pembangungan yang berkesinambungan.