Disperindag Sleman dan Prodi Teknik Industri Menyelenggarakan Workshop Kaizen Bagi UKM

Sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Bapak Trio Yonathan Teja Kusuma, S.T., M.T., dan Bapak Dr. Eng. Ir. Cahyono Sigit Pramudyo S.T., M.T memberikan materi worksop secara daring. Kegiatan workshop online ini diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2020 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Prodi Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga dan Rumah Kreatif Sleman. Workshop ini diikuti oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta.Tema yang dibahas pada workshop adalah Kaizen untuk peningkatan produktivitas UKM.

Sebagai pembicara pertama, Bapak Trio memperkenalkan konsep kaizen dan penerapannya dalam industri terutama dalam industri kecil dan menengah. Continuous improvement atau perbaikan terus-menerus dengan menggunakan tools 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) yang dapat secara bertahap dilakukan oleh pemilik UKM. Selain itu, dibagikan pula 3 basic thinking dari kaizen, yaitu muda yang berarti pemborosan, mura yang berarti tidak merata, dan muri yakni beban yang berlebihan. Ia juga memberikan satu contoh implementasi dari 5R yang sebelumnya sudah sukses dilaksanakan pada industri kecil dan menengah (IKM) Blangkon di Kota Yogyakarta. Pada penjelasannya, diperkenalkan pula cara untuk mengidentifikasi pemborosan dalam proses produksi yang dikenal sebagai 7 waste. Pada kesempatan workshop ini, implementasi perbaikan terus menerus dengan menggunakan tools 7 wastes juga disajikan. Dicontohkan pada IKM Logam di Nitikan, pemanfaatan inovasi pada mesin yang sudah ada di lantai produksi terbukti mampu untuk mengurangi pemborosan-pemborosan yang ada di lantai produksi dan meningkatkan efisiensi.

Bapak Sigit, sebagai pembicara kedua memberikan penjelasan mengenai proses pendampingan pada IKM tahu yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Kaizen digunakan pada pendampingan ini sebagai pendekatan dengan fokus produksi bersih, dimana produksi harus memperhatikan efek kepada lingkungan. Tujuannya adalah eko-efisiensi, bagaimana meningkatkan produktivitas dengan tetap memperhatikan keberlangsungan sumber daya yang digunakan dan limbah yang dihasilkan dari sisa produk buangan.

Proses diskusi dan tanya jawab berjalan dengan dinamis terlihat dari tingginya animo peserta untuk bertanya. Diharapkan akan adapendampingan lanjutan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai implementasi Kaizen dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas UKM. (Tim Website)